Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Indonesian Local Food (part 7)

Banten   Provinsi Banten yang ber ibu kota Serang terletak di Pulau Jawa memiliki salah satu jajanan khas yang nikmat, yaitu sate bandeng. Sumber: Harian Depok, 2015 Sate bandeng adalah perpaduan antara daging ikan bandeng dan berbagai bumbu yang ditusuk dengan bambu dan dibungkus dengan daun pisang seperti pepes ikan. Terdapat dua jenis sate bandeng, yaitu sate bandeng santan kental dan sate bandeng serundeng kelapa. Sate bandeng santan kental menjadi makanan khas Kerajaan Banten pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, sedangkan sate bandeng serundeng kelapa lebih sering ditemukan pada hari raya Lebaran. Bagi gadis yang belum menikah, yang bisa membuat makanan ini akan dianggap senang oleh calon mertua karena proses pembuatan hidangan ini cukup rumit. Ikan bandeng memiliki banyak duri yang tertanam pada dagingnya dan perlu dibuang agar ikan dapat dimakan. Pada abad ke-16, juru masak Kerajaan Belanda bingung bagaimana cara mengurangi duri pada ikan bandeng agar dapat

Indonesian Local Food (part 6)

DKI Jakarta   Provinsi DKI Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa, menjadi ibu kota Republik Indonesia.  Salah satu kuliner khas dari Jakarta adalah minuman bir pletok. Sumber: Majalah Kartini, 2016 Bir pletok adalah minuman khas Betawi merupakan kombinasi berbagai rempah yang direbus menjadi satu. Bahan-bahan dalam bir pletok terdiri dari cengkeh, jahe, jinten, daun pandan, sereh, kapulaga, dan kayu secang. Bir pletok adalah wine tiruan masyarakat Betawi yang tidak memiliki alkohol di dalamnya. Awalnya, masyarakat Belanda yang datang ke Jakarta sering mengadakan pesta yang tidak lepas dari minuman keras. Masyarakat Betawi yang mayoritas beragama Islam merasa risih terhadap kebiasaan orang Belanda yang gemar meminum minuman keras dan juga merasa iri karena tidak dapat meminum minuman keras. Oleh karena itu, masyarakat Betawi membuat minuman dengan warna yang menyerupai minuman keras namun tidak mengandung alkohol, yaitu bir pletok. Kata "pletok" send

Indonesian Local Food (part 5)

Bengkulu   Provinsi Bengkulu terletak di Pulau Sumatera dan beribu kota Bengkulu. Salah satu makanan khas dari provinsi ini adalah gulai tempoyak. Sumber: Viva, 2014 Gulai tempoyak adalah makanan yang terbuat dari buah durian yang difermentasi selama beberapa hari dan disajikan sebagai lauk pendamping nasi.  Makanan ini bergantung dengan musim panen buah durian, sama seperti daerah lainnya, seperti Kalimantan atau Sumatera. Tempoyak di Bengkulu terbuat dari daging buah durian segar, difermentasi selama 1 hingga 2 hari dengan penambahan garam secukupnya lalu ditutupi dengan sambal. Di Bengkulu, tempoyak diolah bersama dengan udang dan dapat disajikan dengan rasa pedas yang menambah selera dan nafsu makan.

Indonesian Local Food (part 4)

Sumatera Selatan   Provinsi Sumatera Selatan terletak di bagian selatan Pulau Sumatera, Indonesia. Ibu kota dari Provinsi Sumatera Selatan adalah Palembang yang terkenal akan salah satu makanan khasnya, yaitu ragit. Sumber: Femina, 2013 Ragit adalah kuliner khas Palembang yang mirip dengan roti jala disajikan dengan semangkuk kuah kari dan daging sapi atau ayam sebagai cocolan. Ragit terbuat dari tepung yang diberi garam dan air lalu diputar pada permukaan wajan hingga berbentuk menyerupai jala. Setelah dimasak, ragit dilipat menjadi bentuk segitiga. Ragit biasanya disajikan pada upacara akad nikah atau acara cukuran anak dan dimakan oleh tamu yang hadir. Arti ragit sendiri sudah berasal dari para leluhur yang artinya sudah sangat lama, yaitu sejak tibanya bangsa Arab di Palembang. Makanan ini mengandung berbagai nilai-nilai baik, seperti nilai ekonomi, sosial, juga budaya. Ragit yang dibuat sendiri untuk menjamu tamu undangan yang banyak menunjukkan nilai ekonomi karena dapat